4 | First Breakfast

3.2K 618 8
                                    

Memasak sebenarnya adalah hal yang biasa bagiku mengingat Mama kerap bereksperimen untuk mencoba resep-resep masakan yang ditemuinya di beragam platform media sosial. Namun, memasak di waktu sepagi ini dan bukan di rumahku sendiri merupakan pengalaman pertama bagiku. Oleh karena itu, aku jadi merasa begitu gugup dibuatnya.

Seharusnya aku langsung bergerak mencari bahan makanan di kulkas yang bisa kuolah menjadi sarapan, tetapi nyatanya kini aku masih bergumul dengan pikiranku sendiri yang dipenuhi dengan banyak kekhawatiran. Mulai dari menu apa yang harus kumasak sampai bagaimana respon suami, mertua, juga anakku setelah memakan masakanku nanti.

"Mau dibantu masak apa, Bu?" Mungkin sudah beberapa menit berlalu sejak pertanyaan itu Bi Santi lontarkan kepadaku. Namun, aku masih belum memiliki jawaban untuknya. Aku malah bergerak tak bertujuan mulai dari mencuci tangan, bersandar di meja dapur, sampai duduk di kursi makan lalu kembali bersandar lagi di meja dapur.

"Biasanya pada sarapan apa ya, Bi?" Karena belum memiliki ide, aku memilih untuk bertanya balik.

"Kalau Pak Dirham biasanya makan apa saja yang disediakan, Bu. Paling sering menu sarapan di sini itu biasanya roti panggang sama kopi atau jus buah aja sih, Bu. Kalau Neng Oca biasanya sarapan di daycare, atau kalau lagi libur ya menunya juga sama aja. Bu Andira juga begitu. Paling kalau lagi mau makan yang lebih berat sedikit biasanya Bu Andira minta dibuatkan nasi goreng," tutur Bi Santi.

Aku mengangguk-anggukkan kepala mendengar penjelasan Bi Santi. Berarti baik Mas Dirham maupun Mama Andira bukan tipe orang yang pemilih dalam makanan kan? "Sebentar, Bi," ujarku yang kemudian mengambil ponsel yang kuletakan di meja makan lalu membuka aplikasi untuk menonton video online dan mencari channel 'Dapur Mini'* yang sudah aku ikuti profilnya.

Sambil duduk, aku melihat satu persatu daftar video yang telah diunggah oleh akun itu. Biasanya aku mencari inspirasi menu masakan untuk kegiatan fun cooking di daycare dari video resep dan tutorial masak yang diunggah oleh akun ini. Aktivitas memasak seorang ibu dan putrinya yang diunggah di akun ini sangatlah menarik. Selain memberikan inspirasi hidangan lewat menu-menu masakan rumahan yang kreatif, video mereka juga secara tak langsung memperlihatkan bagaimana kegiatan memasak dapat bermanfaat untuk membangun kedekatan dengan anak, membantu anak untuk meningkatkan wawasan, konsentrasi, daya ingat, hingga mengembangkan sensitivitas rasa. Kegiatan edukatif yang dibalut dalam situasi menyenangkan.

Apa bikin ini aja ya? Aku bergumam dalam hati selagi mataku memperhatikan dengan detail bagaimana proses membuat burger nasi─salah satu resep masak yang diunggah oleh akun Dapur Mini─

"Bi, kita ada nasi kan ya?" tanyaku memastikan dan Bi Santi mengangguk.

Kalau begitu, menu sarapan pagi ini burger nasi saja lah. Aku hanya tinggal menggoreng telur dan smoke beef sebagai isiannya dan mengganti rotinya dengan nasi. Menu makanan yang simpel dan mengenyangkan. Oke, sebaiknya aku cepat memasaknya sekarang sebab aku sudah banyak membuang-buang waktu untuk overthinking tadi.

"Bi, saya minta tolong irisin tomat, mentimun, sama selada ya," pintaku pada Bi Santi.

Selagi Bi Santi melakukan apa yang kuminta, aku mengambil beberapa butir telur juga smoke beef dari dalam kulkas lalu memasaknya di atas wajan yang sudah kupanaskan.

Di tengah-tengah kegiatan memasak, aku menoleh karena mendengar suara langkah kaki yang ternyata adalah milik Oca. Tersenyum, aku lantas menyapanya. "Pagi, Sayang. Tidurnya nyenyak?" tanyaku dan gadis kecil itu mengangguk.

"Miss buat apa?" Oca bertanya dengan pandangan tertuju pada nasi yang tengah kupadatkan hingga berbentuk lonjong di dalam plastic wrap.

"Ini... Miss mau buat bentuk hati," jawabku. Aku berniat membuat burger nasi dengan ragam bentuk, tetapi sayangnya di rumah ini tak ada cetakan nasi karakter. Mungkin nanti aku harus membelinya di e-commerce. Jadi, sementara kita buat secara manual saja lah.

"Caranya?"

Aku tersenyum menanggapi rasa keingintahuan Oca. "Caranya? Sini, Miss kasih lihat." Mengajak Oca berdiri di sampingku, aku mencontohkan padanya bagaimana cara membuat bentuk hati dengan hanya mengandalkan kedua tangan. Aku juga meminta Oca untuk memasukkan bahan isian ke dalam nasi yang sudah dipadatkan.

"Oke, selesai!" seruku seraya bertepuk tangan yang diikuti dengan Oca. Gadis kecilku itu terlihat sangat puas melihat menu sarapan yang ia buat dengan tangannya sendiri.

"Nah! Sekarang Oca mandi dulu ya, Sayang. Setelah itu kita sarapan bareng," ujarku.

Mengangguk, Oca pun bergegas kembali ke kamarnya sementara aku memindahkan makanan yang telah siap dari dapur ke meja makan. Aku tersenyum seraya menghela napas perlahan tatkala memandang hidangan yang telah tertata rapi di atas meja. Pagi pertama di rumah ini dengan sarapan buatanku. Semoga saja keluarga suamiku menyukainya.

***
To be continue

===============================

*) Untuk yang penasaran dengan 'Dapur Mini' bisa dibaca di e-book Karunia di Seperempat Abad yaa. Download dan beli yang ori hanya di google play store👍🏻

Linknya ada di bio aku yaa

Thanks for reading^^Jangan lupa klik vote dan komen juga share cerita ini yaa supaya aku semangat updatenya hihi😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thanks for reading^^
Jangan lupa klik vote dan komen juga share cerita ini yaa supaya aku semangat updatenya hihi😊

Much love,

Asty K

Asty K

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kelap-Kelip Dinar (sekuel Kepingan Dirham)Where stories live. Discover now