bab 4

23.3K 827 4
                                    

DEG...

Alvaro sangat terkejut melihat pemandangan didepannya, ia melihat sang ibu yang memeluk adiknya.

Masih dengan keterkejutan nya alvaro tidak menyadari bahwa nata sudah bangun karna terganggu dengan suara pintu yang dibuka paksa.

" Al kamu sudah pulang? " Tanya nata membuat alvaro langsung sadar dari keterkejutan nya.

Mendengar suara lembut nata Alvaro merasa heran dulu ibunya tidak pernah berbicara lembut bukan hanya berbicara lembut senyum saja tidak pernah, namun kali ini nara berbicara lembut dan tersenyum padanya.

Nata yang melihat Alvaro yang terdiam langsung beranjak dari ranjang dan berjalan menuju Alvaro yang berdiam diri seperti patung di pintu.

Puk...

"Al? " Panggil nata sambil menepuk pundak Alvaro

Merasa pundak nya ditepuk Alvaro pun langsung tersadar dari lamunan nya.

"hm" Alvaro menjawab panggilan nara dengan deheman.

" Kamu ada apa ke kamar bunda? " Tanya nata.

"Apa yang kau lakukan pada adik ku? " Bukan nya menjawab Alvaro malah bertanya balik pada nata.

" Bunda tidak melakukan apa pun tadi bunda hanya tidur bersama ano"

" Kau pasti berbohong, kau pasti menyiksa adik ku lagi kan " Tanya Alvaro dengan nada rendah nya.

Mendengar suara rendah Alvaro nata menjadi sedikit takut. " Tidak, aku tidak menyiksanya mana mungkin aku menyiksa anak ku sendiri "ucap nata meyakinkan.

" Ck bukannya kau biasanya menyiksa kami bukan?" Ucap Alvaro sambil menatap tajam nata.

Mendengar itu nata langsung terdiam dan menunduk melihat tatapan tajam yang diberikan Alvaro.

" Kamu memang benar dulu bunda selalu menyiksa kalian tapi sekarang bunda ingin berubah bunda akan menyayangi kalian, bunda minta maaf atas semua perlakuan bunda terhadap kalian, mau kah kamu memafkan bunda" Ucap nata dengan tatapan penuh harap pada Alvaro.

" Stop memanggil diri mu bunda, kau tidak pantas memanggil diri mu seperti itu " Ucap Alvaro lalu dia berbalik untuk keluar.

" Dan apa kata mu, kau minta maaf? atas semua yang kau lakukan selama ini dengan seenaknya kau mengatakan itu? Maaf mu tidak akan membayar rasa sakit yang ku rasakan selama ini, jadi berhenti berkata omong kosong" Lanjut Alvaro.
Setelah mengatakan itu Alvaro berjalan masuk kedalam untuk mengambil keano.

Setelah mengambil keano Alvaro langsung berjalan keluar meninggalkan nata yang terdiam dan menatap nya.

Melihat Alvaro yang keluar nata hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia akui pasti sulit untuk menerima dan memaafkan nata. Namun, ia tidak akan menyerah ia akan berusaha supaya Alvaro bisa memaafkan wanita ditubuh ini dan akan memberikan kasih sayang untuk Alvaro dan keano.

"Kau pasti bisa nara semangatt" Batin nara.

••••••••••

Setelah kejadian tadi Alvaro langsung ke kamarnya untuk menangkan diri, jujur saja ia sangat senang jika sang ibu ingin berubah namun itu sangat mustahil mana mungkin wanita itu bisa ingin berubah tiba tiba apalagi perlakuan nya selama ini.

Tidak mudah untuk dirinya bisa menerima ini semua rasa sakit yang diberikan sang ibu padanya masih sangat berbekas dipikiran nya. Namun, tidak bohong jika dirinya ingin mendapatkan kasih sayang dari sang ibu namun ego menghalangi nya. Ia tidak tahu harus bagaimana apakah dia harus menerima atau lebih baik membiarkan.

Pusing memikirkan hal tersebut Alvaro memilih membersihkan diri nya untuk merilekskan badan dan pikiran nya.

Di tempat lain...

Diruangan yang luas dan megah terdapat seorang pria yang sedang mengerjakan sebuah tumbukan kertas yang menumpuk. Ketika dia sedang fokus tiba tiba ada ketukan pintu yang membuyarkan konsentrasi nya.

Tok Tok Tok...

" Masuk " Ucap pria tersebut lalu melanjutkan pekerjaan nya.

Mendengar jawaban dari pria tersebut muncul lah seorang pria yang memakai baju khas baju karyawan kantor.

"Permisi tuan saya ingin menyampaikan laporan tentang keluarga anda" ucap pria tadi.

Mendengar ucapan asisten nya pria tersebut langsung mengalihkan tatapan nya. "Apa yang terjadi? " Ucap pria itu dengan muka datarnya.

" Jadi begini tuan nyonya sudah kembali dari rumah sakit dan nyonya dinyatakan amnesia tua,ketika sampai rumah sikap nyonya menjadi aneh, dia tiba tiba menjadi lebih hangat dan menyayangi tuan muda alvaro dan keano " Ucap asisten itu dengan menundukkan kepala nya.

Kalian pasti udah nebak kan siapa pria tersebut?? Ya dia angkasa bastian bagaskara ayah dari alvaro dan keano dan suami dari nata.

Setelah mendengar ucapan asisten nya angkasa menyirit heran pada perubahan istri nya. Namun, angkasa tidak ingin terlalu memikirkan nya, mungkin saja itu hanya trik wanita tersebut untuk menarik perhatiannya.

Tersadar dari lamunan nya ia langsung menyuruh asisten nya untuk pergi. "Kau bisa pergi".

Mendengar perintah atasannya pria yang bernama aryo aditia langsung menundukkan tubuh nya dan langsung keluar dari ruangan atasannya tersebut.

Jadi aryo aditia itu asisten pribadi/ tangan kanan angkasa kenapa dia yang ditunjuk untuk menjadi asisten pribadi karna aryo sudah lama sekali berkerja dan sangat mengabdi pada angkasa karna angkasa banyak menolong dirinya jadi dia ngerasa hutang budi dan dia memilih buat mengabdi gituu.















TRANSMIGRASI QUEENARAWhere stories live. Discover now