END: Istri Baru Zio

3.6K 326 58
                                    




Zio

Hari ini, gue dan Flo sedang menghadiri gala dinner yang diselenggarakan oleh kantor gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini, gue dan Flo sedang menghadiri gala dinner yang diselenggarakan oleh kantor gue. So far, so good. Flo enggak nempel terus atau minta cepat-cepat pulang seperti biasa dan keasyikan ngobrol sama Astrid, cewek yang menjabat sebagai arsitek rumah tinggal seperti gue. Merasa sudah bisa meninggalkannya dengan Astrid, gue cabut sebentar untuk mengobrol bareng rekan-rekan kerja cowok gue di teras; Jeff dan Aiden.

Jantan banget enggak gue sekarang mainannya sudah sama cowok-cowok? Walau tetap diam-diam kabur kalau diajakin main futsal, sih. Iya kali deh gue mau panas-panasan dan keringatan hanya untuk mengejar bola. Mending eike cabut ke Kemchick buat shopping-shopping manja, Cin!

"Lo ke sini sama Flo lagi, Yo?" tanya Jeff sambil menghembuskan rokoknya. Gue langsung mengibas-ngibaskan tangan di depan wajah. Enggak mau mengambil resiko menghirup asapnya kalau mau kulit masih terlihat muda sampai sepuluh tahun ke depan. "Cari yang lain, lah! Enggak bosen apa bawa dia mulu?"

"Ya, masa udah punya istri masih bawa yang lain. Lo mau gue dilempar dari lantai sepuluh?!" Gue batuk-batuk sok dramatis supaya Jeff mematikan rokoknya. Enggak enaknya nongkrong sama cowok-cowok tuh gini, nih. Dikit-dikit sebat, dikit-dikit sebat. Pada enggak takut bibirnya hitam apa? Untung Daryll suami yang pengertian, jadi cowok itu enggak pernah merokok di depan gue. Apa kata bayi dalam kandungan gue kalau tiap hari menghirup asap rokok dari bapaknya terus!

Aiden terbahak lalu ikutan menyalakan rokoknya. ASTAGA, apa gue pura-pura pingsan saja ya supaya lekong-lekong ini berhenti merokok di depan gue? "Siapa tahu lo bawa istri cadangan lo itu, Yo. Udah sampai mana lo sama dia?"

Itu adalah bercandaan gue, Aiden, dan Jeff. Setiap membayangkan seandainya (amit-amit) istri atau pacar kami meninggal duluan, penting banget rasanya untuk mencari istri cadangan dari sekarang supaya enggak perlu melajang lama-lama. Sebenarnya, bercandaan ini enggak lucu-lucu amat, sih. Tapi daripada gue enggak bisa fit in sama sekali sama circle mereka, lama-lama gue ikutan saja. Sekedar untuk nyumbang ketawa dan menimbrungi sesekali. Kalau Flo sampai tahu gue suka bercanda ingin mengganti posisinya dengan cewek lain, bisa-bisa cewek itu akan membakar semua kertas gambar gue.

"Ya, enggaklah, Mas. Istri yang satu lagi mah diumpetin, dong. Kalau gue bawa juga nanti berantem!" Gue menggigit bibir bawah. Mengatakannya saja terasa salah. Rasanya seperti baru saja mengkhianati cewek yang paling gue sayang walau hanya dengan bercandaan. Walau gue juga enggak serius saat mengatakannya, sih. Tapi, tetap saja rasanya...

Ah, bodo, ah! Yang penting, Flo enggak dengar!

"Siapa yang berantem?"

Gue memejamkan mata. YA, TUHAAAAAAAAANNN. Kenapa hidup gue enggak bisa jauh-jauh dari drama, sih?! Lama-lama gue ngontak E! untuk membuatkan gue reality show sendiri, deh.

"Eh, elo Flo! Laki lo nih omelin! Masa dia udah mau nyari istri cadangan buat gantiin lo kalau lo meninggal duluan!" kompor Aiden waktu melihat Flo muncul di belakang gue. Cowok itu akhirnya mematikan rokoknya, lalu merangkul Flo dengan ekspresi sok bersalah. "Zio ini ya, Flo. Kalau di kantor tuh mana pernah ngomongin lo! Kerjaannya ngomongin istri cadangannyaaa terus. Hati-hati aja, Flo, kalau Zio izin lembur. Jangan-jangan dia pingin cari alasan untuk ngelonin istri keduanya lagi!"

The Name of the FamilyWhere stories live. Discover now