23: Aries vs Pisces

2.4K 321 92
                                    


(Karena banyak yang  request, ini aku bikinkan chapter waktu  Zio ketahuan nginap bareng Della hehe. Chapter ini jauh sebelum Zio-Flo menikah, ya. Enjoy~)

Zio

Hari ini gue senang banget karena habis main di Trampoline Park sama Flo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini gue senang banget karena habis main di Trampoline Park sama Flo. Seru deh melihat cewek itu melompat-lompat di atas trampoline raksaksa sambil berteriak kegirangan. Apalagi waktu melihatnya tertawa-tawa saat tiduran di kolam yang penuh dengan bantalan busa. Rasanya seperti sedang menjaga balita yang sedang mandi bola. Pingin gue bungkus terus langsung bawa pulang, deh.

Di mobil pun, kami enggak berhenti berpegangan tangan. Cewek itu bahkan merajuk waktu gue harus melepas pegangan tangan kami karena harus turun untuk isi bensin, dan mengeluh enggak mau langsung pulang karena ingin menghabiskan waktu bersama lebih lama.

Tuhkan, Flo. Udahlah, lo gue bungkus aja, ya?

Gue pikir saat kembali ke mobil setelah isi bensin, cewek itu akan mengulurkan tangannya agar kami bisa kembali berpegangan tangan. Enggak tahunya, Bluebell Flower menyambut gue dengan kedua tangan bersedekap di depan dada. Seakan dirinya sedang membuat perlindungan dan enggak ingin gue sentuh. Cewek itu bahkan enggak menjawab saat gue bertanya ada apa, dan malah melempar pertanyaan balik yang membuat gue mengerutkan kening.

"Jum'at minggu lalu kamu ke mana, Yo?"

Gue memakai seatbelt dan menatapnya khawatir. Kok, mukanya seperti ancang-ancang mau ngambek gini, sih? Memang gue habis ngapain? "Ke mana? Kan, aku udah bilang jum'at lalu aku nemenin Bunda arisan di Bandung, Flo."

Flo mendengus, lalu tersenyum sinis mendengar jawaban gue. "Bener? Bukan nginep di rumah Della?"

Mampus. "Ke-kenapa kamu nanya gitu?"

"Lipbalm kamu ketinggalan di kamarnya." Flo melempar ponsel gue yang entah bagaimana caranya sudah ada di tangannya. Mungkin saat turun untuk isi bensin tadi, gue enggak sengaja meninggalkan benda itu di atas jog.

Gue menekan layar ponsel dan melihat isi chat gue dan Della yang sudah terbuka. "Kamu buka-buka chat aku?!"

"Ooooh, jadi aku lebih salah karena habis buka-buka chat kamu, daripada kamu yang udah bohong dan melanggar janji untuk enggak tidur sama teman-teman cewek kamu, iya?" Kedua lengan yang memeluk tubuhnya semakin erat. Flo menciut di tempat duduknya, lalu mengelap air mata yang jatuh di pipinya. "Jahat kamu, Yo."

Gue ingin menarik lengan dan menggenggam tangannya lagi, tapi ditampik. "Flo, dengarin aku dulu—"

"Aku selalu dengarin kamu, Yo. KAMU yang enggak pernah dengarin aku. Aku bilang sama kamu, enggak apa-apa kalau kamu punya banyak teman cewek, tapi please...jangan tidur bareng mereka. Hargai perasaan aku." Lupakan ekspresi kegirangannya setengah jam yang lalu. Hanya dalam beberapa detik, wajah cewek itu sudah merah dan banjir air mata. Flo enggak lagi terlihat seperti balita kesenangan yang habis main mandi bola, wajahnya langsung terlihat capek dan menua seketika. "Cuma itu yang aku minta, Zio. Cuma itu. Dan kamu udah janji sama aku. Tapi, buktinya apa? Kamu enggak dengar, kan? Ini udah ke berapa kalinya kamu tidur sama istri-istri kamu itu, Yo?"

The Name of the FamilyWhere stories live. Discover now