Giliran Seno

461 105 78
                                    


Seno

Sedari tadi gue sibuk menscroll beranda instagram gue, mencari-cari inspirasi kira-kira barang apa yang cocok untuk diberikan ke perempuan.

Kebetulan hari ini Tasha, sepupu gue yang super bawel itu ulang tahun.  Syukurnya karena notifikasi pemberitahuan muncul di akun facebook gue yang akhir-akhir ini gue pakai untuk mencari informasi voluntering, gue bisa terbebas dari omelan Tasha dirumah.

Thank God.

Waktu gue masih sma gue inget pernah ngadoin dia album boyband kesukaannya, Tasha belum berubah jadi cewek cerewet menyebalkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu gue masih sma gue inget pernah ngadoin dia album boyband kesukaannya, Tasha belum berubah jadi cewek cerewet menyebalkan. Hubungan kita masih akur-akurnya saat itu, jadi gue gak masalah membuang banyak uang untuk ngadoin dia. Tapi setelah gue mulai kuliah dan Tasha mulai bekerja sebagai staff marketing di perusahaan swasta, mengobrol dengan dia kadang jadi menyebalkan.

"Pokoknya jangan ngado baju," kata Kai diseberang gue, cowok itu sedang menyantap gado-gado kesukaannya sambil sesekali melirik buku catatan bahasa inggrisnya.

"Dih ngapain lo baca buku catatan, Pak Andi tuh selalu ambil soal dari buku cetak." Gue menumpuk buku catatannya dengan buku cetak bahasa inggris milik gue. "Kalo orang pinter ngomong tuh di dengerin! Nih sama ini dipelajari contoh soalnya."

Kai mencibir, "SOMBONG LO SAMASAMA GAK LULUS TOEIC JUGA ELAH!"

"Seengaknya gue lulus kelasnya, daripada lo gk lulus kelasnya gk lulus tes toeic nya juga lagi!" Gue menjulurkan lidah gue, asik juga sekali-kali ngerjain Kai.

Cowok itu cuma bisa mendengus kemudian mulai membaca soal yang sudah gue tunjukkan ke dia. Jadi di kampus gue mahasiswanya memang diwajibkan lulus tes toiec dengan skor minimal 550, sayangnya skor gue cuma 520.

Miris banget gilaaaaa, dengan terpaksa gue harus ngulang. Tapi tes toiec nya aja.

Kalau Kai jangan ditanya, skor toiec nya cuma mencapai 400 dan nilai kelas bahasa inggrisnya hanya B. Sebenernya Kai itu gak bodoh-bodoh banget waktu di SMA dulu nilai matematika, fisika, dan kimianya memang selalu bagus. Sayangnya anak itu memang kurang menguasai bahasa asing.

Gue mencoba mendownload aplikasi shopee, beberapa temen cewek gue menyarankan untuk membeli kado di applikasi itu. Mereka bilang banyak pilihan dan diskon gratis ongkir disana. Setelah scrolling beberapa menit kemudian gue menemukan piyama hewan. Gue jadi membayangkan Tasha memakai piyama macan ini, kan cocok tuh jadi mirip kucing garong.

"Menurut lo mending yang macan atau yang singa?" gue bertanya ke Kai.

"Gue bilang kan jangan ngado baju. Lagian Tasha itu bukan bocah, yang ada lo kena omel lagi sama dia!"

"Dia tuh mukanya doang yang menua, sifatnya mah masih kaya bocah. Lagian kenapa sih gk boleh ngado baju?"

Kai mengelengkan kepala, raut wajahnya seakan-akan menghakimi gue karena gak tau perkara larangan mengado pakaian ke orang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Deep WellsWhere stories live. Discover now