Dua Puluh : You Are The Reason

1.4K 294 49
                                    

Sub judul ga ada hubungannya sama isi cerita. Cuma mau berbagi lagu kesukaan aja wkwk. Udah ada yang tau kan? Calum scott - You Are The Reason. Play mulmed ya😉

***

Ketika seseorang menganggap sebuah kesalahan bukan lagi hal tabu, mungkin disanalah awal bencana melanda. Ketika gue tanpa sadar membiarkan satu kesalahan pahaman itu terbengakalai tanpa penjelasan, gue tahu. Disana sebuah bencana besar tengah menanti gue. Bersiap menyerang untuk menghancurkan kehidupan gue.

Tapi untuk kesekian banyak alasan yang gue punya, gue masih menjadi pengecut yang menjadikan papa sebagai sumber alasan yang utama. Dan sekarang disinilah gue berada, bersama laki-laki yang gue benci dan enggan untuk gue temui.

"Jadi gimana? Kamu suka sama dressnya?" tanya tante Hyuna saat gue keluar dari kamar ganti dengan gaun pengantin.

Gue diam menatap pantulan diri gue dalam. Nggak ada ekspresi berarti yang gue tunjukkan, hanya wajah dingin tanpa senyum hangat yang biasanya gue tunjukkan saat beramah tamah dengan orang.

Tante Hyuna, pemilik butik ini temen mama Sehun. Ketika menunggu gue yang tengah memperhatikan diri sendiri, dia berpamit saat mendapatkan panggilan. Meninggalkan gue berdua Sehun yang tengah menatap gue dari belakang. Laki-laki itu dengan setelan kemeja kerjanya, berdiri menatap gue dengan dua tangan yang ia masukkan kedalam saku celana. Gue melirik singkat padanya, sinis.

"Jadi gini ya keputusan lo?" desis gue sambil berbalik menatapnya.

Dia diam sesaat dengan wajah yang familiar itu. "Gue sayang sama lo." datar tak bernada.

Gue seketika mendengus. "Sayang?" gue terbahak di depannya melangkah menjauh untuk kembali mematut bayangan gue di cermin. "Nggak ada orang sayang tapi kerjaannya selingkuh." gue mengambil jeda menatap bayangan dirinya dari cermin, "Oh Sehun. Lo sadar nggak kalau lo itu orang paling egois?"

"Gue khilaf"

"Stop ngomong khilaf! Basi tau nggak? Sampe jijik gue dengernya, nggak bisa ya lo lepasin gue? Habis itu lo bisa bebas main sama cewek mana aja. Terserah lo. Kenapa harus rumit gini sih?"

"Karena gue sayang sama lo."

Gue memutar bola mata jengah, capek. Daripada gini, haruskah gue yang berusaha lagi?

Papa?

Tapi gue ragu.

Setelahnya hening beberapa saat sebelum tante Hyuna kembali masuk kedalam menghampiri gue. "Gimana, gi?"

Gue menatap dia sesaat. "Bagian pinggang terlalu kecil, tan."

Tante Hyuna mengangguk paham. Dia beralih pada Sehun. "Punya kamu juga udah siap, udah tante siapin mau di coba juga?"

Sehun mengangguk sebagai jawabannya. Sementara gue berganti baju dengan yang gue pakai tadi. gue berkali-kali mendesah, kurang dari 4 minggu pernikahan akan terlaksana, gue harus mengentikan semua ini sebelum undangannya jadi dan disebar. Apapun itu, gue harus menemukan cara.

Gue keluar dengan penampilan awal gue, dan mendapati Sehun dengan tuxedo hitam yang menawan. Gue akui dia tampan, tapi hati gue sudah tergores nggak lagi mampu merasakan debaran hebat ketika melihat seberapa tampan dirinya.

"Duh beruntung banget sih gi, dapet dari mana cowok seganteng Sehun?" tante Hyuna mencolek lengan atas gue yang hanya gue balas dengan senyum masam.

Cari aja di kolong jembatan kali aja ada. Tukang selingkuh kayak dia banyak kok.

Naked Soul (Chanseul)Where stories live. Discover now