Bubble Tea Date

1.4K 150 61
                                    

"Bubble tea rasa apa?" Sehun menatap lawan bicaranya, Soojung.

"Choco-oreo."

"Manggo."

"Masa bodoh. Aku tanya Soojung, bukan kalian." Sehun memberikan tatapan tajam pada dua temannya, Jongin dan Chanyeol yang bisa dikatakan tengah menggangu waktu berduanya dengan Soojung.

Sedangkan si perempuan hanya memutar bola matanya, lelah menghadapi ketiga laki-laki itu secara bersamaan. Jika Sehun saja yang ia temui hari ini, mungkin Soojung bisa memakluminya, namun Jongin dan Chanyeol? Uh, Soojung tidak yakin ia dapat bertahan selama sejam saja disini, dengan mereka bertiga.

"Samakan saja aku denganmu, Sehun." Bukannya tidak mempunyai pilihan rasa atau rasa favorit, Soojung pikir rasa-rasa itu tidak akan terasa berbeda di situasi sekarang.

Mendengar jawaban Soojung, Sehun bersiap berdiri untuk memesan minuman, namun kedua temannya itu ternyata tak membiarkan.

"Kalau begitu samakan aku denganmu─," omongan Chanyeol terpotong dengan Sehun yang menarik tangannya dengan kencang, membuat Chanyeol mau tak mau menemaninya memesan minuman.

Dan dengan perginya Sehun dan Chanyeol berarti meninggalkan Soojung berdua saja dengan Jongin. Malas berbicara dengan Jongin, maka Soojung mengeluarkan ponsel dari sakunya, berpura-pura sibuk jika laki-laki itu mengajaknya bicara.

Satu detik, dua detik, sepuluh detik, limabelas detik, tigapuluh detik .... tidak ada suara keluar dari keduanya. Namun mata Jongin sesekali melirik ke samping.

"Ehemmm," Jongin mencoba mencuri perhatian, namun Soojung masih tak bergeming. Dua kali pun Jongin lakukan, perempuan itu masih sibuk dengan ponselnya.

"Jadi kucing peliharaanmu yang mau kau ajak berobat itu ternyata sangat tinggi, dan tampan, ya?" Jongin menaikan nada suaranya sesekali melirik Soojung, mencoba melihat perubahan ekspresi perempuan itu.

Mendengar perkataan Jongin, reflek Soojung memalingkan wajahnya kesamping, agar ekspresi wajahnya tidak tertangkap basah Jongin. Namun sayangnya laki-laki itu sudah memperhatikannya sedari tadi. Tidak mau kalah, Soojung buru-buru mendatarkan ekspresi wajahnya kembali, "Kucingku tidak jadi sakit."

"Oh, begitu. Beruntungnya aku secara kebetulan bisa bertemu kau disini," Jongin menyeringai dengan kepala yang dimiringkan kekiri menghadap Soojung, sengaja untuk mengejeknya.

Karena semalam, saat Jongin mengajak Soojung pergi melalui pesan singkat, perempuan itu beralasan ia ingin mengajak kucingnya berobat ketimbang pergi jalan-jalan dengan lelaki tampan sepertinya.

Soojung memang tidak ada niatan sama sekali untuk mengiyakan segala ajakan dari Jongin, namun malam itu entah Jongin, Sehun, dan Chanyeol. Mereka bertiga sama-sama mengirimi pesan singkat padanya, mengajaknya pergi dan beralasan ini-itu. Awalnya Soojung ingin menolak ketiganya, namun saat ingat dia sudah terlanjur mengiyakan ajakan Sehun waktu itu, maka mau tidak mau Soojung pun harus memepati janjinya.

"Dan sialnya aku karena bertemu kau disini." Alih-alih melotot, Soojung memilih tersenyum manis pada Jongin.

"Ya karena kau tersenyum sangat manis, maka aku maafkan kebohongan kau yang kali ini."

Jongin mendekatkan wajahnya pada Soojung, penasaran dengan apa yang ada di ponsel perempuan itu. Karena sedari tadi terus sibuk dengan gatgetnya.

"Eits, jangan mencari kesempatan, kammjong." Chanyeol menempelkan bubble tea rasa choco-oreo pada wajah Jongin, sengaja menghentikan aksi anak itu yang tidak enak dilihat oleh matanya.

"Choco-taro lagi?" Tanya Soojung setelah ia menerima bubble tea dari tangan Sehun.

"Tidak usah protes." Sehun terus menyedot bubble tea di tangan kananya, sedangkan tangan kirinya masih ada satu bubble tea lagi dengan rasa yang berbeda. Dan jangan heran karena Sehun adalah bubble tea maniac, laki-laki itu bahkan biasa memesan 3 gelas hanya untuk dirinya sendiri.

#

"Ah, aku baru ingat Sooyeon Eonnie minta dibelikan ... burrito. Nah bagaimana kalau kalian tunggu aku──" Soojung baru hendak bangun dari kursinya.

"Tidak." Ketiga laki-laki itu serempak berkata, Sehun menarik Soojung kembali agar duduk dikursinya. Sisahnya memberikan Soojung tatapan menghakimi.

"Tidak Soojung, kita ini belajar dari masa lalu." Jongin bersandar pada kursi, tangannya ia lipat di depan dada, seakan ia sedang menasihati anak perempuannya, tua sekali gayanya.

"Dan, apa itu burrito?" lanjutnya.

Sontak yang lain hanya saling memandang, sedangkan Soojung rasanya mau mencekik laki-laki itu. Ia makin tidak percaya orang terpelajar seperti Dr. Kim benar-benar kakak kandungnya Jongin. Mereka jelas seperti langit dan bumi.

"Jongin sebaiknya kau diam," Chanyeol menepuk pelan pundak Jongin. Mereka lalu terus berbicang minus Soojung sampai Sehun menghabiskan gelas kedua bubble teanya.

"Memang benar ya, pakaian itu mempengaruhi penampilan seseorang." Saat Chanyeol buka suara, matanya memandang Soojung yang sedang memainkan poselnya. Tau maksud dari perkataan Chanyeol, Jongin dan Sehun ikut memandangi gadis itu.

"Padahal penampilannya tidak jauh beda dari seragam sekolah," seru Sehun.

Mereka memandangi Soojung yang mengenakan kemeja putih dengan leher berbentuk V, yang memperlihatkan leher putihnya, sedangkan untuk bawahan Soojung mengenakan skirt jeans diatas lutut dengan beberapa kancing di bagian depan, dan sepatu andalannya Women's Keds Champion Black Leather.

"Tapi aku lebih suka saat dia pakai jeans ... maksudku celana jeans." Jongin membayangkan hari dimana ia tak sengaja bertemu Soojung yang tengah mengenakan kaos dan celana jeans di depan toko buku. Kejadiannya sudah agak lama jadi ia lupa detailnya, yang ia ingat Soojung terlihat sangat cantik dan sangat mendekati tipenya.

Mereka terus menerus memandangi Soojung, mengira perempuan itu terlalu sibuk dengan dunianya. "Sudah selesai?" Soojung memergoki ketiganya tengah memandangnya intens.

Chanyeol mengaruki rambutnya yang tak gatal, Jongin menyeringai , sedangkan Sehun tetap menatapnya.

"Yah memangnya salah memandangi perempuan cantik?" Jongin monopang wajahnya dengan satu tangan. Ia masih menyeringai, satu alisnya naik turun.

"Aku cantik?" Soojung yang agak bosan disebut cantik, apalagi oleh laki-laki semacam Jongin.

"Oke aku punya pertanyaan untuk kalian bertiga."

Yang lain otomatis memfokuskan pandangan mereka pada Soojung. Mereka terlihat santai namun Soojung tau kalau ketiganya sangat penasaran.

"Tidak sulit sih, hanya saja kalian harus jujur." Soojung ganti menyeringai, siapa bilang hanya Jongin yang bisa.

"Diantara Miranda Kerr, Sandara 2ne1, Krystal fx, dan Aku." Soojung sengaja memberi jeda, ketiganya terlihat antusias apalagi Jongin.

"Siapa yang paling cantik?" lanjutnya.

Sehun yang pertama menjawab, "Soojung kau memang cantik tapi Miranda Kerr ... jauh lebih cantik," Sehun menaikkan pundaknya

"Sandara Noona," Chanyeol menjawab, suaranya agak pelan, terlihat ragu.

"Krystal fx, tentunya." Jongin menjawab sambil membenarkan rambutnya.

Ketiganya tidak menyadari kesalahan fatal yang mereka lakukan barusan. Soojung memang meminta mereka untuk jujur, tapi kejujuran mereka makin menurunkan moodnya kebawah.

Kedua tangan Soojung mengebrak meja, "Semua laki-laki sama saja." Lalu ia pergi meninggalkan ketiganya dengan tanda tanya besar.

Bukankah Soojung meminta mereka untuk jujur?

A/n :
Apalah part ini isinya mereka berempat doang wkwk
Dan ini gk ada kemajuan sama sekali ya haha
Jujur aku bingung enaknya dibawa kemana cerita ini 😅😅
Klo kalian ada ide, silahkan ditulis di kolom komentar hehe ❤❤❤
Dan kalian lebih suka mana, kaistal, sestal, atau chanstal? Hayooo 😁😁

down for you // kaistalWhere stories live. Discover now