Indirectly

1.2K 137 22
                                    

"Jadi kalian saling mengenal, ya?" Dokter Kim bertanya setelah mempersilahkan Soojung masuk ke dalam ruang prakteknya. Soojung hanya menganguk sebagai jawaban, ia sudah kehilangan kepercayaan dirinya setelah mendengar dari mulut Dokter Kim sendiri bahwa mereka benar-benar bersaudara.

"Kami lumayan dekat, Hyung," Jongin duduk di dekat pintu masuk, acuh meskipun sudah diusir berkali-kali oleh Soojung.

"Oh, kalian berpacaran, begitu?"

"Iya."

"Tidak!"

"Bohong!" Soojung menegakkan badannya di atas kursi, "kami bahkan tidak dekat."

"Hm, begitu ya. Padahal kalian terlihat ... akur." Dokter Kim melihat catatan kesehatan Soojung. Sedangkan Jongin tertawa senang sambil melipat tangan didepan dada.

Andai tidak ada Dokter Kim disini, Soojung berniat untuk mencekik leher Jongin yang terus menerus membuatnya kesal.

"Jongin keluarlah. Kau menggangu konsentrasiku, tunggu saja di ruang tamu," Dokter Kim mempersilahkan Soojung berkumur sebelum memeriksa keadaan giginya.

"Oke kalau Hyung bilang begitu. Ku percayakan Soojungku padamu," Jongin menutup pintu setelah memberikan kedipan mata pada kakak laki-lakinya.

"Cih, dia kira dia siapa. Bicara seakan kami dekat saja," Soojung memutar bola matanya, jengah.

"Omong-omong Dokter Kim, kau lebih mirip dengan Choi Siwon dibanding Kim Jongin. Kalian berdua dilihat dari sisi manapun tetap tidak terlihat mirip. Aku curiga kalian ini semacam anak yang tertukar mengingat kalian sama-sama punya kembaran diluar sana. Apa hal ini tidak pernah terpikir olehmu, Dokter? Sedangkan Dokter Kim hanya tertawa melihat tingkah keduanya yang mirip.

#

"Sudahku bilang kan, kau tidak perlu mengantarku pulang, Jongin. Susah sekali sih bicara denganmu!" Soojung menatap tajam Jongin yang berdiri disebelahnya. Jemarinya hampir menjambak rambutnya sendiri, karena terlalu kesal.

"Hyung yang memintaku mengantarmu. Ini amanat, kau tau?" Jongin hampir bosan menjelaskannya. "Dan kali ini tidak ada tipu menipu lagi, oke?"

Mencoba terlihat lembut, Soojung malah membalas perkataannya dengan ketus.

"Heh, untuk apa aku berjanji padamu!" Soojung berjalan cepat memasuki toko baju. Mungkin saja ia bisa menggunakan toko ini sebagai alibi, siapa tau?

#

"Aku baru tau kau suka warna pink?" Jongin menautkan alisnya, melihat Soojung menyentuh kaus berwarna pink dengan tulisan 'YOLO' ditengahnya.

"Memang tidak. Sekarang tolong tanyakan apa ada warna hijau tua dari kaus dengan motif bunga-bunga kecil, karena aku terlalu lelah untuk itu," Soojung menyerahkan kaus itu langsung pada Jongin.

"Tidak mau. Ini kan rencanamu dari awal. Kau akan kabur setelah aku bertanya pada mereka," Jongin hampir meletakan lagi kaus itu pada tempatnya.

"Tidak, aku tunggu disini," Soojung duduk di tengah sofa toko, mencoba memasang wajah paling lelah yang ia punya. Berpikir hal ini tidak akan berhasil, namun sepuluh detik kemudian Jongin luluh karena itu.

Maka setelah Jongin mulai sibuk bicara pada pegawai toko, melarikan diri Soojung toko pakaian laki-laki tepat disamping toko tadi. Karena menurutnya, Jongin tidak akan mecarinya disana.

#

Soojung memutuskan sekedar berpura-pura tertarik melihat berbagai model pakaian laki-laki dipanjang dalam toko. Karena dia berencana baru akan keluar dari toko ini setelah 30 menit ia lari dari Jongin. Melihat varsity biru dipakaikan pada manekin, Soojung jadi mengingat Chanyeol. Laki-laki itu selalu mengandalkan varsity, hoodie, atau sweater sebagai fashion kesehariannya.

Omong-omong soal Chanyeol, laki-laki itu jadi pendiam semenjak ... entahlah.

Matanya membulat melihat seorang laki-laki dengan seragam sekolah yang sama dengannya, hampir menggira orang itu adalah Jongin. Namun setelah diperhatikan lagi ternyata orang itu adalah Oh Sehun, sedang memilih antara kemeja bermotif kotak-kotak biru kecil atau kemeja polos hitam.

Mencoba mengabaikan itu, Soojung secara tidak sadar malah berjalan mendekat setelah Sehun yang tak kunjung mengambil pilihan antara dua kemeja ditangannya.

"Acara apa yang mau kau datangi?" Soojung bertanya tanpa basa-basi menyapa.

"Oh kau," Sehun kaget mendegar seseorang yang tiba-tiba saja bertanya padanya, ia kira pegawai toko namun ternyata hanya Soojung.

"Kencan. Yang mana yang paling kau sukai?" Sehun bertanya pada Soojung mengingat selera wanita itu yang lumayan bagus. Namun matanya fokus memandang setiap perubahan eksperesi Soojung. Yang hanya berjengit kaget, lalu kembali datar.

"Aku suka yang ini," Soojung menyentuh kemeja dengan motif kotak-kotak biru kecil, "warna hitam terlalu formal dan terlihat panas kalau kau pakai di musim ini."

"Aku juga berpikir begitu sih."

Sehun kemudian menyerahkan kemeja itu kepada pegawai toko. "Kau ingin membeli pakaian untuk ayahmu? Bukankah ulangtahunnya sudah lewat?"

"Tidak. Aku kabur dari temanmu," Soojung tertarik melihat baseball cap incarannya dipajang dietalase toko.

"Jongin?" Sehun berjalan mengikutinya. Perempuan itu menganguk, terlalu sibuk mengagumi baseball cap berwarna biru keluaran freshfruit.

"Kau dan Jongin hanya rumor saja kan?" tanya Sehun, suaranya pelan karena pertanyaan yang jawabannya pun ia sendiri tau itu.

"Tentu, Jongin saja yang terlalu tergila-gila padaku."

Soojung mengira-gira apakah tabungannya cukup bila ia gunakan untuk membeli topi ini. Karena masih ada banyak keperluan lain yang harus ia beli. Saat ia sibuk menghitung, Sehun kembali berkata, "Besok minggu temani aku membeli bubble tea ya. Karena aku mau mencoba baju baruku."

Sehun tersenyum manis sekali, membuat Soojung lupa dengan hitungannya yang sudah mencapai berapa. Dibanding marah Soojung lebih memilih mengangguk karena ingin mengulangi hitungannya kembali, namun seketika ingat niat awal Sehun membeli kemeja itu.



A/n :
Sehun bisa aje wkwk
Eh kalian paham kan? Semoga paham deh yak hehe
Kurang memuaskan ya?
Sama aku jg ngerasa gitu sih. Mungkin efek udh lama gk bikin cerita kaliya._.
Dilanjutin lagi setelah aku selesai uts, hm perkiraan 2 minggu lagi lah :D
Btw, makasih ya yang masih mau baca cerita ini. Kalau bisa comment jg ya, biar aku semangat ngelanjutinnya *lah?

Bonus :

Bonus :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
down for you // kaistalWhere stories live. Discover now