DUA PULUH SATU

1.9K 205 80
                                    

"Argh! Gua harus gimana sekarang?! Cewek licik itu udah ada di rumah!"

"Tapi beneran kan El lu gak sentuh-sentuh dia?" Tanya Deni.

Zael mengacak rambutnya frustasi, mengingat kembali kejadian semalam di rumah Zaki saat pesta.

Flashback on*

"Woy bro!" Zaki melambaikan tangan ketika melihat,

Zael, Abil, Alvin dan Deni sudah datang di pestanya Zaki, di rumah Zaki tepatnya di halaman belakang di area pinggir kolam renang.

Keadaan di sana super ramai dan meriah, banyak cewek-cewek cantik dan cowok-cowok yang gantengnya masih di bawah Zael.

El mendekati Zaki dengan wajah datar, dia ke sini bukan berarti ingin berteman dengan Zaki tapi ingin minuman gratis saja.

"Gua seneng lo pada dateng."

"Yoi."

Zaki tersenyum,"nikmati pestanya."

Abil, Alvin dan Deni langsung mencari termasuk Zael. Ketika Abil, dan Alvin sibuk godain cewek-cewek, Deni sibuk ngobrol sama Zaki dan El.

Zael yang jomblo itu minum sendirian sambil duduk di kursi, menikmati minuman ditangannya sambil bermain handphone.

Sesekali El memerhatikan sekeliling, memang banyak cewek-cewek cantik yang berpakaian kurang bahan, tapi entah kenapa El sama sekali tidak tertarik.

Sampai detik jarum jam terus berjalan, El hanya minum-minum sendirian sampai-sampai habis sebotol wine, dan sudah ada tanda-tanda kalau dirinya akan mabuk.

Kepala El langsung pusing, tubuhnya terasa panas, dia bersandar pada sandaran kursi sambil memejamkan mata dan menghela nafas berkali-kali.

"El?"

Samar-samar Zael mendengar suara cewek di telinganya, terasa sangat dekat.

"El kamu mabuk?"

Zael mengalihkan atensinya pada wajah cewek yang duduk di sebelahnya saat ini, tangan cewek itu mulai menggerayangi tubuhnya.

"Biar aku anter ke kamar ya?"

Flashback off*

Setelah itu El tidak ingat apa-apa lagi, dia baru terbangun saat sudah pagi dan sudah berada di atas ranjang, tidur bersama Puan disebelahnya.

Paling mengejutkannya lagi, dirinya hanya memakai boxer saat terbangun, tidak memakai baju ataupun celana.

Dan Puan memakai tank top dan celana yang betul-betul pendek, sambil menangisi dirinya yang terasa di nodai oleh El, Puan ngomong

"Kalo aku hamil nanti gimana?! Hiks hiks aku masih mau jalanin kehidupan aku hiks."

Dan El jawab,"kalo lo hamil, lo gugurin aja. Lagian salah sendiri malah masuk ke kandang singa."

"El! Jujur sama kita!" Desak Alvin.

"Beneran! Gua gak berbuat apa-apa!"

"Tapi Puan sampe ngomongin hamil! Nanti bonyok lo bisa marah besar!" Ucap Deni.

"Makanya itu! Gua yakin seratus persen gua gak nyentuh dia, kalo gak nyentuh gimana caranya mau hamil?"

"Lo liat gak kasur lu ada bekas-bekas itu." Celetuk Abil.

Deni menatap Abil sambil mengangguk,"iya juga, liat gak El?"

"Ya gak lah! Orang gua sama Puan gak lakuin apa-apa! Lagian gua gak nafsu sama dia."

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now