Mother, May I Sleep with Danger?

506 81 23
                                    


Andra

Nama restoran langganan Daryll adalah Claypot Popo, dan bangunannya sama persis seperti bagaimana restoran kesukaan Daryll Ferdinand Yogaswara yang ada di kepala gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nama restoran langganan Daryll adalah Claypot Popo, dan bangunannya sama persis seperti bagaimana restoran kesukaan Daryll Ferdinand Yogaswara yang ada di kepala gue. Jadul, sederhana, dan hangat. Mulai dari interior, suana, dan pilihan menunya.

Daryll bilang, restoran ini didirikan oleh sepasang cucu yang ingin melestarikan masakan buatan neneknya. Sang nenek sering banget membuatkan cucu-cucunya masakan chinese sederhana, dan dihidangkan dalam mangkuk claypot. Karena itu, restoran ini dinamakan Claypot Popo. Popo, berarti 'nenek' dalam bahasa China.

"Gue pikir restoran kesukaan lo itu spesialisasinya bakal ayam bakar, Ryll," kata gue selesai memotret interior restoran mungil ini. Lucu banget, deh. Di tembok-temboknya ditempel poster-poster jadul bergambar wanita dengan gaun cheongsam yang disusun bertumpuk-tumpuk. Lumayan nih, buat ide kalau Samsara mau renovasi lagi!

"Dua makanan yang gue suka cuma ayam bakar sama sapi cah bawang putihnya Claypot

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dua makanan yang gue suka cuma ayam bakar sama sapi cah bawang putihnya Claypot." Daryll membereskan meja agar pelayan bisa meletakkan pesanan kami. Cowok itu merekomendasikan gue untuk memesan claypot misua tahu telur asin yang menjadi menu andalan restoran ini. "Kata orang-orang misua telur asinnya paling enak, tapi gue nggak pernah coba."

"Kenapa? Karena pedes, ya?"

"Soalnya bumbunya udah kecampur sama kuning telur. Gue nggak suka."

Gue membersihkan dua sepasang sumpit untuk kami, lalu memberikannya satu. "Ih, gue malah suka banget kuning telur, kurang suka putih!"

"Gue suka putih telur, nggak bisa makan kuning."

"Kayaknya ini bisa jadi invisible strings selanjutnya kalau kita mungkin jodoh, Ryll." Gue memutar bola mata, lalu mengambilkannya sendok. "Yah, Ryll, baru gue bersihin sumpitnya udah dijatohin aja."

Daryll menaruh sumpit yang jatuh di pinggir meja, lalu mengambil sendok yang gue berikan."Thanks."

Gue mengaduk misua telur asin ini dengan sumpit. Hmmm, baunya hao chi! "Katanya kalau suka putih telur, berarti sayang bokap. Kalau kuning telur, sayang nyokap."

Witching HeartsWhere stories live. Discover now