23. A Question

2.2K 683 128
                                    

Doyoung mengusak surainya dengan gusar. Cowok itu heran, ia ingat kemarin Yujin baik-baik saja. Tampak ramah dan friendly seperti biasa. Namun, pagi tadi auranya berbeda. Wajahnya tertekuk, dan setelah Doyoung perhatikan, matanya juga memerah.

Doyoung udah nanya Yujin kenapa, takut-takut cewek itu sakit. Akan tetapi, Yujin malah berujung nangis. Bikin cowok itu pusing tujuh keliling.

Bilangnya sih, "gapapa."

Tentu saja Doyoung nggak percaya. Dibalik "gapapa"-nya cewek, pasti ada apa-apanya. Setelah sampai sekolah pun Yujin keliatan jaga jarak sama Doyoung. Aneh.

Apa Doyoung ada salah ya? Atau... Yujin ada masalah?

"Lo abis ngomong sesuatu gitu ga ke Yujin?" tanya Yuna setelah dengerin keluhan Doyoung.

Yuna hapal betul tabiat Doyoung, cowok itu kadang berkata dan bertindak yang nggak seharusnya dilakukan. Bisa dibilang, pengalaman juga. Doyoung itu... sering banget bikin terbang dan jatuh di saat yang bersamaan.

"Nggak ah." Doyoung gelengin kepalanya.

"Mungkin Yujin lagi ada problem. Coba lo kasih waktu sebentar. Bisa juga istirahat nanti ajak ngobrol, kasih support tapi jangan terlalu kentara banget. Ibaratnya mah kayak seakan-akan lo ngasih tau lo tuh ada di sampingnya." Yuna ngasih saran panjang lebar.

"Hm. Oke." Doyoung ngangguk.

Sepersekon setelahnya, ia merogoh kantung celana yang ia kenakan—mengeluarkan benda persegi panjang dengan logo apel tergigit itu. Jari-jari Doyoung menari di atas papan ketik, menuliskan sebuah pesan untuk gadis yang sedang ia risaukan saat ini.

Doyoung :
yuding, u ok?

Yuding :
totally fineee
Yuding :
kenapa doyie?

Doyoung :
gapapa sih
Doyoung :
ntar ke kantin bareng ya

Yuding :
oke

Doyoung :
semangat!! jangan lupa bersyukur hari ini
Doyoung :
💗

Yuding :
iya doyie ...

"Eh iya Yun," panggil Doyoung. Bola matanya membesar seolah baru menyadari suatu hal.

Otomatis, Yuna menoleh. "Apa?"

"Gue ngasih tau tentang kita ke Yujin." bisik Doyoung.

Yuna melotot, tak lama kemudian menabok punggung Doyoung cukup keras. Bahkan, Jeongwoo sampai menoleh dan menutup mulutnya yang menganga karena kaget.

"Anjir kenceng banget neng mukulnya. Sakit nggak, Doy?" tanya Jeongwoo.

Doyoung meringis sambil mengelus area tempat Yuna mukul dia. "Pake nanya lagi anjing."

Sementara Yuna malah cengengesan, lalu melingkarkan lengannya di pundak Doyoung dan membawa cowok itu mendekat.

"Heh, babi!" umpat sang gadis. "ATAS DASAR APA LO NGASIH TAU HAL ITUU?!"

"Yujin nanya." Doyoung menjawab dengan polos. "Ya udah gue kasih tau."

"Lagian itu udah lama, jaman SMP anjir! Masih cinta monyet banget." Doyoung membela diri.

"Masalahnya gini loh, Nyet. Ada cewek yang gak suka kalo cowoknya terlalu deket sama temen ceweknya. Lo kan temen gua nih, bisa aja dia maklum karena kita udah sohiban lama. TAPPIIIII—"

"Tapi?" tanya Doyoung.

"TAPI PASTI DIA SEBEL LAH PAS TAU KITA MANTANAN!" pekik Yuna dengan volume rendah. "Siapa coba yang nggak cemburu kalo pacar lo deket-deket sama mantan?"

LOVE POTIONWhere stories live. Discover now