04: Bunda Sakit

1K 137 0
                                    

Bunda Sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bunda Sakit.

Pagi ini sedikit berbeda. Biasanya Jennie sudah bangun sejak pukul lima pagi untuk mengurus rumah dan memasak sarapan. Namun karena sejak semalam --ibu dua anak itu mengeluh pusing dan suhu tubuhnya pun naik, jadilah pagi ini perempuan itu merasa lemas dan inginnya tidur terus.

Ayah Taeyong akhirnya tidak mau bekerja. Padahal Jennie sudah mengatakan bahwa dia baik-baik saja --hanya perlu minum obat dan istirahat sebentar, tapi Taeyong tetap bersikukuh menetap di rumah untuk menjaga dan merawat sang isteri.

Sejak semalam Taeyong mengomel terus --kesal sekali, karena Jennie itu terlalu memforsir diri. Memang seminggu ini cafè keluarga Lee sedang ramai-ramainya karena mendekati liburan musim panas. Pastinya si Bunda lelah sekali mengurus rumah dan bisnisnya sekaligus, sehingga menjadi jatuh sakit. Sudah begitu, isterinya itu sering sekali melewatkan makan siang karena tidak mau meninggalkan pekerjaannya.

Duh, memang karyawan yang mereka gaji tidak becus bekerja? Sampai-sampai Jennie harus ikut turun tangan terus? Dan dia jadi menyesal sudah menuruti kemauan isterinya untuk tidak memperkejakan asisten rumah tangga. Setidaknya, dengan begitu 'kan isterinya jadi lebih terbantu.

Setelah mengomel dan berdebat, Taeyong akhirnya tetap pada pendiriannya untuk tetap di rumah --menggantikan pekerjaan sang isteri. Sedangkan Jennie hanya pasrah, suaminya benar-benar protektif tentang kesehatan isteri dan anaknya, karena kesehatan itu mahal.

Memasak dan mengurus rumah bukanlah hal yang sulit untuk Taeyong. Sejak kecil dia sangat suka kebersihan --ibaratnya, Lee Taeyong dan kebersihan itu tidak bisa dipisahkan. Serius, segalanya harus bersih dan rapi, karena ia juga termasuk orang yang perfeksionis. Selain itu, ia juga suka memasak, tak jarang ia dan Jennie suka masak bersama, berbagi resep atau mencoba hal-hal baru. Bahkan dulu saat kecil cita-citanya ingin menjadi koki terkenal.

"Ayah, dimana Bunda?"

Taeyong yang tengah sibuk dengan peralatan dapur menoleh mendapati David sudah berada di sampingnya. Jarang-jarang lho, David bangun sendiri --bahkan sebelum si Kakak bangun. Mungkin kecapekan, kemarin sore anak kecil itu menangis sampai ketiduran karena tidak dibolehkan makan es krim oleh ibunya.

Si kecil David datang ke dapur dengan muka bantalnya yang menggemaskan. Anak kecil itu bingung, biasanya si Bunda yang selalu menyambut paginya di dapur, tapi pagi ini ia hanya mendapati Ayahnya.

Taeyong pun segera mencuci tangannya lalu mengangkat anak itu dalam gendongan. "Bunda sedang sakit, Sayang.." ia menjawab dengan nada dan raut muka sedih.

David mengeryit lucu. "Sakit apa, Yah?"

"Demam.." jawabnya, ia memberi kecupan di pipi David lalu mendudukkannya di kursi meja makan.

"Demam itu apa, Yah?" David bertanya dengan wajah super bingung.

Sedangkan Taeyong tampak tengah menghela napas dulu sebelum menentukan jawaban yang tepat untuk sang anak. Dia harus bijak menghadapi anak seusia David yang dalam masa cerewet dan selalu ingin tahu sesuatu yang belum dimengertinya.

"Demam itu saat suhu tubuhmu naik dan kepalamu pusing. David dan Kak Ella juga pernah demam.." Taeyong menjawab dengan penuh hati-hati, setelah ini pasti masih ada pertanyaan-pertanyaan lainnya.

"Ooh.. yang kepalanya pusing, ya, Ayah?" David ingat, dia juga pernah sakit kepala dan rasanya ia ingin tidur terus.

"Iya, Sayang.."

David nampaknya masih penasaran. "Ayah.. Bunda memikirkan pacar terus, yaa, jadinya pusing?"

"Hah?" Taeyong yang sudah kembali berjibaku dengan penggorengan pun dibuat kaget dengan pertanyaan David. "David, dari mana kamu tahu soal pacar?"

"Bibi Chaeyoung yang bilang, Ayah.. Bibi pernah bilang padaku kalau dia pusiiiiiingggg sekali memikirkan pacarnya.." jawab David dengan polosnya menirukan --bagaimana saat itu Chaeyoung berbicara.

Taeyong menepuk jidatnya.

Chaeyoung itu teman main Jennie sejak sekolah menengah. Ella dan David suka sekali bermain bersama Chaeyoung karena perempuan itu pemilik kedai es krim dan suka memberi es krim jika bertemu. Sudah begitu, Ella itu naksir berat sama Jung Jaehyun --pacarnya Chaeyoung yang juga penyanyi idola dari agensi yang ia pimpin.

Awas saja kamu, Chaeyoung!

"Bukan seperti itu, David." Taeyong menjeda, "Bunda sakit karena kelelahan,"

"Kenapa kelelahan, Ayah?"

"Karena Bunda bekerja terus,"

"Kenapa Bunda bekerja terus, Ayah?"

Duh, masih pagi tapi kenapa anak ini sudah berceloteh terus, sih?

Tak mendapat jawaban dari si Ayah, David kembali bertanya, "Ayah, kenapa pacar bisa membuat pusing? Pacar itu apa, Ayah?"

Ya ampun... kalau tidak dihentikan sampai disini, pasti si David akan terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Belum juga selesai meladeni si bungsu, anaknya yang lain datang. "Ayah!!!!!"

Ella ini tak ada bedanya dengan David --walau lebih pendiam. Namun, jika menyangkut ayah-bundanya ia akan menjadi ceriwis sekali. Duh!

"Hey, Princess.. Sudah bangun?" Taeyong mengalihkan perhatiannya sejenak dari menata sup ikan dan telur dadar buatannya di meja makan.

"Bunda masih sakit, ya, Yah?" Ella bertanya dengan raut wajah sedih yang menggemaskan. Si Bunda memang jarang sekali sakit, makanya Ella nampak sedih pagi ini.

"Iyaa, Sayang.." jawab Taeyong gemas. "Sini Kakak, kita makan dulu. Nanti kita tengok Bunda,"

"Tidak mau!" Ella menggeleng cepat, gadis kecil itu malah tiduran lagi di sofa ruang tamu.

"Kenapa-"

"Ella mau gendong, Ayah!"

Uh, sifat manja gadis kecilnya ini memang suka sekali muncul disaat yang tidak tepat. Si Ayah hanya bisa menghela napas sabar. Tidak ingin berlama-lama, Taeyong segera menghampiri Ella dan membawanya di gendongan.

"David juga mau gendong, Ayah!" Si bungsu terlihat marah dan cemburu dengan kakaknya.

Kebiasaan!

"Ayaaaah! Mau gendoooong!!" David merengek, bahkan matanya sudah berkaca-kaca. "Ayaaaaah!!"

Ya ampun.... semoga saja saat cek kesehatan minggu depan, Taeyong tidak di diagnosis hipertensi. Masih pagi, kepalanya sudah pusing!

Taeyong jadi kepikiran isterinya yang setiap harinya --dari pagi sampai malam selalu mengahadapi David si anak kecil cerewet dan juga Ella yang super manja, dan sambil tak melupakan tugasnya mengurus rumah dengan baik. Ternyata itu bukan hal yang mudah. Buktinya, masih pagi saja Lee Taeyong sudah tampak lelah.

Pokoknya setelah isterinya sembuh, ia harus mengajaknya ke kios Chanel dan membiarkannya membeli semua yang diinginkannya --sebagai bentuk penghargaan sudah menjadi isteri yang baik.

"Uh! Istriku sayang.. cepat sembuh yaa..."

***

La FamilleWhere stories live. Discover now