Bab 3 - What a Day?

718 101 13
                                    

"Bagaimana?" Hwiyoon bertanya dengan raut wajah riang padaku. Kami baru saja selesai menghadiri acara fanmeeting skyhigh saat ini sedang berdiri menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki untuk menyebrang.

"Apanya?" Aku balik bertanya.

"Ya hasil bidikan mu eonni! Ada apa denganmu? Ku lihat sejak tadi kau tidak fokus!"

Aku mendengus pelan. Benar, entah apa yang terjadi padaku. Sejak tadi aku susah fokus.

"Ah. Aku tidak mengambil banyak foto hari ini" balasku menyadari tak banyak foto yang kuambil, aku juga tak tahu kenapa. "Tapi setidaknya aku punya lima foto terbaik untuk kuunggah" tambahku.

"Ada apa denganmu eonni? Kau sakit?" Tanya Hwiyoon penasaran, lampu hijaupun menyala aku dan Hwiyoon pun mulai berjalan cepat.

Aku menggeleng cepat. "Tidak, geunnyang!" /hanya/

"Ah. Kau sedang menstruasi?" Tanya Hwiyoon kembali, aku lupa kalau rasa penasaran Hwiyoon ini sangatlah parah. Ia hampir saja menjadi seorang sesaeng fans jika saja ia tidak bertemu denganku. Semua itu hanya karena rasa penasarannya harus terpenuhi.

"Belum, tapi sepertinya akan" balasku mencoba menghentikannya. Aku tidak mungkin menceritakan kejadian tadi yang sepertinya membuatku begini. Kejadian dimana aku saja masih percaya tidak percaya.

Aku dan Hwiyoon tak langsung melainkan memilih untuk berjalan-jalan mencari tempat makan yang lucu-lucu dan enak.

"Kau harus banyak makan makanan manis seperti ini eonni!" Ungkap Hwiyoon saat kami mendapati toko mochi strowberry di pinggir jalan.

"Wae?" /kenapa?/ tanyaku yang mulai menyantap mochi yang terbilang cukup besar dan tak bisa ku makan dalam satu kali gigit itu.

"Ya supaya mood & fokusmu kembali" balasnya yang juga mulai menyantap mochinya.

Kami berjalan terus hingga mendapati restoran ramen yang terkenal enak dikawasan itu, beruntung tidak banyak orang yang mengantri kamipun dapat masuk dan makan tanpa harus menunggu lama.

...

"Ah! Aku harus pulang malam ini rasanya badanku akan remuk!" Ungkap Hwiyoon menghempaskan badanya di kasur.

Aku tertawa kecil "Makanya aku bingung, mengapa kau tumben sekali tak pulang bersama Skyhigh"

"Aku harus pulang. Besok peringatan kematian Ayahku. Aku harus mengunjunginya pagi-pagi sekali dan membantu ibuku memasak" ungkapnya dengan wajah terpaku pada langit-langit kamar.

"Ayahku sangat mendukung kegiatan fansiteku ini eonni"

"Ara, kau selalu menceritakan betapa baiknya ayahmu" ungkapku sembari mendekati Hwiyoon dan berbaring disampingnya. /aku tahu/

Kulihat ia mengangguk. "Ah! Aku harus mandi! Aku tidur dipesawat saja!" Hwiyoon bangkit menuju kamar mandi sambil melayangkan senyum kecil padaku.

"Gomawo eonni" Ungkap Hwiyoon tepat setelah membuka pintu Taxi yang akan di tumpanginya menuju bandara.

"Mwoga! Hati-hati Dijalan!" /apaan?/

"Ne"

Hwiyoon pulang, udara dingin tokyo malam itu membuatku bergidik kedinginan. Dengan cepat kupeluk badanku dan bergegas berlari kekamar, aku tak mau mati kedinginan di negara orang sendirian pula.

"Runa-ssi!" Aku baru saja akan membuka pintu kamarku saat seseorang dengan suara khas yang tak asing memanggilku dari belakang.

"Chanyeol-ssi?" Panggil ku kaget.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

sweet karma | pcyWhere stories live. Discover now