Part 3

162 23 5
                                    


Suasana di ruangan utama kerajaan yang megah ini seketika terasa begitu mencekam. Entahlah ,Joohyun bahkan bisa merasakan aura aneh dari kakak beradik yang kini terus saling menatap dengan tajam.

Joohyun tak yakin sejak kapan aura tatapan dari Taehyung berubah menjadi begitu menyeramkan kepada kakaknya yang kini masih berdiri tepat di depan kursi takhta kerajaan. Matanya menajam dan sudut bibirnya kini tertarik keatas–membentuk senyuman aneh yang membuat setiap orang yang masih ada di ruangan itu heran, sebenarnya ada apa dengan Taehyung?

"Oh! Aku sungguh sudah muak dengan semua ini!"

Taehyung mengedarkan tatapannya pada setiap orang yang kini ada di ruangan itu, seolah tidak ada satu orang pun yang boleh lepas dari fokusnya. Langkah kaki milik Taehyung kini membawanya memperkecil jarak antara dia dan sang kakak, tatapan mereka kembali bertemu.

"Apa kau tidak merasa ada yang aneh mengapa Ayah memilihku untuk menjadi penerus takhta?"

Suasana di ruangan megah itu kembali terasa aneh dan diselimuti kebingungan juga rasa heran yang kentara. Bahkan Baekhyun sendiri yang tadi menampakkan senyuman remeh pada Taehyung kini diam mematung, menatap tak mengerti pada Taehyung yang hanya beberapa meter di hadapannya. Ada sesuatu yang seolah mengganggu pikiran Baekhyun dengan perubahan raut wajah Taehyung dan juga ucapannya.

"Apa maksudmu, Taehyung?" tanya Baekhyun sembari memperhatikan pergerakan jari jemari Taehyung di bawah sana. Ada yang salah dengan adiknya ini, Baekhyun tahu itu.

"Kau bodoh hyung! Kau tak pernah berubah."

Taehyung tertawa meremehkan kakak sulungnya itu, bagaimana Baekhyun bisa begitu bodoh hingga tidak menyadari dan mengusut alasan apa yang membuat dirinya tidak menjadi penerus takhta? Dia tidak berubah, Taehyung tahu kakaknya tidak pernah benar-benar mudah merasa tertarik dengan hal-hal yang mengganjal seperti sekarang, ia hanya mengikuti apa yang dikatakan ayah mereka lalu mencoba memberontak tanpa berpikir hal selanjutnya.

"Kurang ajar kau! Apa maumu?" Baekhyun merasa tersulut dengan ucapan Taehyung.

"Kau sama bodohnya dengan Ayah, mudah termakan omongan orang." Taehyung kembali tersenyum meremehkan,

"Aku yang meyakinkan Ayah untuk tidak memilihmu dan aku pula yang membuatnya sekarat seperti sekarang."

Suara riuh dari para pemimpin terpercaya kerajaan semakin jelas terdengar, mereka merasa terkejut sekaligus tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan Taehyung. Namun berbeda dengan Baekhyun, ia masih terdiam tak mengerti, bukankah Baekhyun yang memberikan botol racun itu pada salah satu prajurit kerajaan? Lalu mengapa Taehyung bilang dia yang membuat ayah mereka sekarat?

"Kau tak mengerti bukan, Pangeran Byun Baekhyun?" lanjut Taehyung dengan sedikit penekanan dikata-kata terakhirnya.

"Aku yang menghasut Ayah agar dia tak memilihmu, kau tahu? Aku punya ilmu mengendalikan pikiran orang hanya dengan menatap mata mereka."

Senyum menyeramkan milik Taehyung kembali tertata rapih pada bibir miliknya, tatapannya masih tertuju pada kakak sulungnya, seolah ingin mencoba apa yang baru saja ia ucapkan. Namun, sepersekian detik berikutnya wajah Taehyung berubah setelah satu tangan Taehyung yang jari-jemarinya sedari tadi seolah tak ingin diam mengibas daerah wajah miliknya.

"Kau ingat wajah ini pangeran?"

Baekhyun tersentak, bagaimana bisa wajah Taehyung begitu saja berubah menyerupai wajah Park Jimin, salah satu prajurit yang amat sangat Baekhyun percayai. Baekhyun masih tak habis pikir, dari mana Taehyung bisa memiliki kekuatan yang seperti itu? Bahkan setelah sekian lama ia sendiri berusaha untuk menguasainya dan gagal.

Struggle PrinceWhere stories live. Discover now