58. Kembali

46.5K 4.3K 2K
                                    

"Sholawat lebih utama dari istigfar, jika engkau memperbanyak sholawat maka ALLAH mengampuni dosa dosa mu dan ke dua orangtuamu lebih cepat dari air yang memadapkan api"

[Habib Umar Bin Hafidz]

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد


HAPPY READING❤️

•••

Setelah hampir satu bulan di rumah sakit akhirnya Gus Syafiq sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah, dan selama itu juga Zia selalu menemani Gus Syafiq dia akan pulang hanya mengambil pakaiannya, menyetrika dan mencuci baju kotornya yang dia dan Gus Syafiq pakai selama di rumah sakit. Untuk rumahnya sudah di bersihkan mbak santri atas perintah Umi Dijah.

Zia sedang membereskan baju-baju dan barang-barangnya yang akan di bawa pulang, Gus Syafiq hanya duduk diam di atas ranjang memperhatikan istrinya yang bulak-balik seperti setrikaan, ingin membantunya malah dirinya kena ancaman ya sudah lebih baik Gus Syafiq cari aman.

Gus Ahmad sedang di perjalanan ingin menjemput Gus Syafiq dan Zia, sedangkan Abah dan Umi menunggu di rumah saja atas keinginan Zia. Bukan tidak boleh ikut menjemput tapi Zia kasihan kalau Abah dan Umi harus bulak-balik.

"Kamu mau ke kamar mandi dulu ngga Mas?"

Gus Syafiq menggelengkan kepalanya.

"Beneran? Ini Bang Ahmad udah mau ke sini,"

"Iya bener," jawabnya.

"Kepalanya masih suka pusing ngga?"

"Engga,"

"Perutnya mual?"

"Engga,"

"Jangan bohong Mas mumpung masih di sini, kalo pusing bilang biar aku panggilin Dokter Herman,"

"Engga Ay, Mas ngga pusing,"

"Kamu maksa banget suruh Mas bilang pusing, biar bisa panggil Dokter Heran terus ketemu, terus ngobrol gitukan," Tuduhnya.

Zia menarik nafasnya "Itu karna aku khawatir sama kamu,"

Setelah kejadian Gus Syafiq koma, sadar dan sampai masa pemulihan Zia benar-benar bawel, dia hanya khawatir dengan suaminya. Biasanya Gus Syafiq yang akan melarang Zia untuk tidak makan sembarang tapi sekarang Zialah yang melarang Gus Syafiq utnuk tidak makan makanan sembarangan, Zia selalu bertanya ke Dokter Herman untuk apa saja yang suaminya boleh makan dan tidak boleh di makan.

"Assalamualaikum,"

Zia dan Gus Syafiq menengok dan menjawab salamnya "Waalaikumussalam,"

"Udah siap semuakan?" Tanya Bang Ahmad.

"Udah Bang,"

Gus Ahmad mengangguk "Ya sudah ini tasnya biar Abang yang bawa, kamu pegangin suamimu aja takutnya oleng," ucap Gus Ahmad sedikit bercanda.

"Bukan anak kecil yang harus di pegangin,"

"Haha siapa yang bilang anak kecil," ucap Gus Ahmad terkekeh.

CINTA DALAM DO'A    Donde viven las historias. Descúbrelo ahora