O1. Tentang Mereka

1.8K 295 71
                                    

Jihan dan Jeongwoo udah saling kenal sejak mereka masih make pampers sambil minum susu di dot. Satu sekolah dari TK-SD, pisah di SMP karena Jeongwoo lebih milih masuk swasta, dan ketemu lagi di SMA—bahkan, mereka satu kelas sekarang. Mereka tetanggaan, walaupun nggak sebelah-sebelahan tapi masih satu blok kok. Jihan seriiiiing banget dibangunin pagi-pagi buta untuk sekadar nememin Jeongwoo lari pagi dan berakhir sarapan bareng di warung bubur Pak Somad.

Kalo ditanya sedeket apa hubungan Jihan sama Jeongwoo, jawabannya deket banget. Mereka udah kayak temen sehidup semati yang susah banget dipisahin. Orang-orang nganggep mereka pacaran, padahal mah enggak. Jihan dan Jeongwoo sama-sama jomblo dari lahir. Bukan karena nggak ada yang naksir, melainkan karena keduanya nggak mau buka hati. Entah karena males pacaran, atau... ada alasan lain. No one knows.

Karena Jeongwoo pula, Jihan bisa kenal deket sama sosok pemuda yang digadang-gadang sebagai most-wanted sekolah, Watanabe Haruto. Pemuda keturunan Jepang yang keliatan dingin dan nggak tersentuh, tapi nyatanya sosok Haruto sama sengkleknya dengan Jeongwoo. Namun, tentu saja sifat sengklek dan 4D Haruto cuma keluar di saat-saat tertentu dan di depan orang-orang tertentu doang, contohnya Jihan, Jeongwoo, Doyoung, dan Yuna.

Awal pertemuan Haruto dan Jeongwoo sendiri karena dikenalin Doyoung pas awal masuk SMA, eeeh ternyata setelah satu minggu kenal akibat sering nongkrong di kantin pas jamkos, Jeongwoo berasa nemuin soulmate-nya. Mereka jadi upin-ipin dadakan, dimana ada Jeongwoo di situ ada Haruto. Terus, Jihan yang notabene-nya emang selalu nebeng Jeongwoo jadi ikut deket sama Haruto.

Di tambah, sekarang mereka satu kelas, pun bareng Doyoung dan Yuna. Jadi kemana-mana selalu berlima. And since then, they became best buddy for each other.

Sampai suatu waktu, Jihan sadar satu hal.

"Teh, A' Jeongwoo suka sama Teteh, ya?" Zoa—sepupunya yang beda satu tahun mendadak nanya pertanyaan nggak masuk akal pas kumpul keluarga.

Jihan yang ditanya begitu otomatis ngelak. "Hah? Ya engga lah, haha."

"Aku liat-liat Kak Ruto juga." ujar Zoa, lagi.

"Kenapa Haruto?"

"Kayak.. suka sama Teteh."

Lagi-lagi, Jihan terkekeh. "Nggak mungkin, Zoa. Kita sahabatan berlima."

"Best friend never be a thing." lanjutnya.

"But best friends can love each other in secret."

Mendengar itu, Jihan terdiam. Zoa ada benernya.

"Kalo harus milih nih Teh, pilih A' Jeongwoo atau Kak Ruto?"

"Apa-apaan?" seru Jihan. "Mereka bukan sesuatu yang harus dipilih, Zo."

"Emangnya Teteh nggak pernah ada rasa sama mereka?"

Jihan mengangkat bahu, lalu sedetik kemudian menggeleng pelan. "Enggak. Lagian ya Zoa, nggak semua yang sahabatan cewek-cowok itu nyimpen rasa. Buktinya, Doyoung sama Yuna enggak."

Zoa mengangguk setuju. "Iya Kak Doy sama Kak Yuna, kalo kalian bertiga?"

Jihan tidak bisa menjawab, karena sejujurnya jauh di dalam lubuk hati gadis itu, ada satu rasa yang ia kubur rapat-rapat. Ia kunci perihal itu, ia halangi sinar cahaya untuk masuk, seolah meyakinkan diri sendiri untuk tidak membiarkannya tumbuh. Namun sayangnya, rasa itu tetap ada—enggan untuk beranjak.

:::

Banyak orang bilang Haruto itu punya magnet dengan empat kutub. Ada yang tarik menarik, ada juga yang saling menjauh. Dalam kata lain, Haruto bisa membuat seseorang segan dan kagum sekaligus terhadap sosoknya. Punya tubuh proposional bak model runaway, mata tajam, dan rahang tegas yang terpahat sempurna tentu saja menjadikan si Watanabe satu ini sebagai Cowok Ter-Ganteng Satu Angkatan. Nggak pernah ada penobatan resmi sih, tapi kalau anak gadis satu sekolah ditanya siapa yang paling ganteng, pasti jawabannya Watanabe Haruto.

A BROKEN PROMISEWhere stories live. Discover now